Senin, 06 April 2015

Cerita Rakyat

1. Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun-temurun dan disampaikan secara lisa. Oleh karena itulah, cerita rakyat sering pula disebut sebagai sastra lisan. Pada umumnya, cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnnya tidak dikenal. Jenis-Jenis Cerita rakyat ialah Cerita Binatang, Cerita Asal-Usul (Legenda), Cerita Pelipur Lara, Cerita Jenaka

2. Jenis jenis Cerita Rakyat
A. Cerita Binatang

Cerita binatang atau Fabel adalah cerita yang tokoh-tokohnya berupa binatang dengan peran layaknya manusia. Binatang-binatang dapat berbicara, makan, minum dan berkeluarga sebagaimana layaknya manusia. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa fabel tidak semata-mata sebagai cerita binatang, tetapi sebagai metamorfosis kehidupan manusia. Adapun maksud dari penggambaran melalui binatang adalah supaya kisah itu tidaksampai menyinggung orang yang mendengar atau membacanya.
B. Cerita Asal-Usul (Legenda)
secara garis besar, cerita asal-usul terbagi ke dalam tiga jenis :
     1). Cerita Asal-Usul Dunia Tumbuh-tumbuhan
Contoh :
a). Padi bermula dari Dewi Sri.
b). Gadun beracun karena dipanah oleh pohon jagung menggunakan anak panah yang beracun
c). Tandan Jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gandung.
d). Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungan antara pohon jagung dan pohon gadung terlalu dekat
     2). Cerita Asal-Usul Binatang
Contoh :
a). Sapi bergelambir karena sewaktu ia mandi, bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar 
b). Darah Ikan mas memiliki warna darah seperti darah manusia karena asal mula ikan mas adalah manusia
      3). Cerita Asal-usul terjadinya konon tempat
contoh :
a). Nama Gunung Tengger konon diambil dari sepasang suami istri yang bernama Rar Anteng dan Joko Seger
b). Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara konon berasal dari perahu milik sangkuriang. Karena ia murka, perahu itu ditendangnya hingga tertelungkup dan berubah menjadi sebuah gunung yang kemudian dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu
C. Cerita Pelibur Lara
Cerita jenis ini disebut pelibur lara sebab fungsinya memang untuk menghibur hati. Dalam cerita ini, dikisahkan hal-hal yang indah-indah, penuh fantasi, dan impian yang menawan. Misalnya, tentang kehidupan istana, keajaiban-keajaiban,senjata keramat dan sakti, putri yang cantik, ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.
D. Cerita Jenaka
Karya sastra klasik lainnya yang cukup terkenal adalah cerita jenaka, seperti Pak Belalang, Lebai Malang. Lebai Malang menggambarkan orang yang karena keserakahanya justru selalu tidak memperoleh apa-apa.
3. Manfaat Cerita Rakyat
Dalam hal ini unsur hiburan yang terkandung dalam cerita rakyat versi baru tersebut makin dapat dirasakan secara akrab. Unsur hiburan cerita rakyat dapat pula terlihat pada saat apa cerita rakyat itu dituturkan. Biasanya penuturan cerita rakyat memilih waktu-waktu senggang, seperti pada malam hari sesudah orang bekerja berat atau sibuk dengan berbagai tugasnya di siang hari. Lebih-lebih di kalangan anak-anak, khususnya didaerah pedalaman yang belum memiliki penerangan listrik, bagi mereka penuturan cerita rakyat sangatlah mengasyikkan. Pada malam hari tak ada tempat bermain di luar rumah karena tidak ada listrik sehingga sangat gelap, jadi bila ada orang tua yang mendongeng diserambi atau di surau-surau, anak-anak berkerumun mendengarkannya.
Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Sesungguhnya orang yang bercerita pada dasaranya ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya. Tetapi jika pesan itu disampaikan secara langsung kepada orang yang hendak dituju sebagai nasehat, maka daya pukau dari apa yang disampaikan itu menjadi hilang. Jadi pesan atau nasehat itu akan lebih mudah diterima jika dijalin dalam cerita yang mengasyikkan, sehingga tanpa terasa para pendengarnya dapat menyerap ajaran-ajaran yang terkandung dalam cerita itu sesuai dengan taraf dan tingkat kedewasaan jiwanya masing-masing.
Cerita rakyat juga memiliki fungsi sebagai penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut. Di atas telah dijelaskan bahwa cerita rakyat itu lahir ditengah masyarakat tanpa diketahui lagi siapa yang menciptakan pertama kali.
Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu di dalamnya juga terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar